Novel Twilight merupakan novel seri pertama dari novel karangan Stephenie Meyer. Stephen juga mengeluarkan seri lanjutan dari Novel Twilight ini yaitu seri Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn .
Dalam novel karya pertama dari Stephenie Meyer ini kalian akan menemukan adegan-adegan yang menguras emosi seperti adegan romantis, permusuhan, perang dan konspirasi. Ceritanya juga diangkat menjadi film layar lebar yang selalu ditunggu-tunggu setiap serinya oleh para penggemar.
Sekarang, kalian membaca Novel Twilight Bab 97 ini secara gratis dalam website Great Novel. Semoga bisa memberi para pembaca sekalian hiburan 😊
Baca Selengkapnya Novel Twilight – Pandangan Pertama Bab 97
"Tidak," sahut Edward mantap.
“Dia bukan tandingan kita, Edward. Dia takkan bisa menyentuhnya." “Dia akan menunggu."
Emmett tersenyum. "Aku juga bisa menunggu."
“Kau tidak mengerti. Sekali memutuskan untuk berburu, dia tak tergoyahkan. Kita harus membunuhnya." Emmett kelihatannya setuju-setuju saja dengan ide itu.
"Itu sebuah pilihan."
“Dan yang perempuan. Dia bersamanya. Bila nantinya berubah menjadi perseteruan si pemimpin akan turun tangan juga.”
“Jumlah kita cukup banyak."
“Itu pilihan lain," kata Alice pelan.
Edward berbalik padanya, murka, suaranya menggeram.
“Tidak – ada – pilihan – lain!"
Emmett dan aku memandangnya terkejut, tapi Alice kelihatan biasa-biasa saja. Keheningan berlangsung panjang sementara Edward dan Alice saling menatap. Aku memecahkannya. "Tidakkah kalian ingin mendengar rencanaku?"
"Tidak," geram Edward. Alice memelototinya, akhirnya terpancing juga.
"Dengar," aku memohon.
"Bawa aku kembali."
"Tidak," potong Edward.
Aku memandang marah dan melanjutkan. "Bawa aku kembali, aku akan bilang pada ayahku bahwa aku ingin pulang ke Phoenix. Kukemasi barang-barangku. Kita tunggu sampai si pemburu memerhatikan, baru kita lari. Dia akan mengikuti kita dan tidak mengganggu Charlie. Charlie takkan melaporkan keluargamu pada FBI. Lalu kau bisa membawaku ke mana pun kau mau."
Mereka menatapku, terkesiap.
“Bukan ide yang buruk, sungguh." Keterkejutan Emmett jelas penghinaan.
“Bisa saja berhasil—dan kita tak bisa membiarkan ayahnya begitu saja tanpa pelindungan. Kalian tahu itu." kata Alice Semua menatap Edward.
“Terlalu berbahaya—aku tak menginginkannya berada dalam radius mil dari Bella."
Emmett tampak sangat percaya diri. "Edward, dia takkan bisa mengalahkan kita.”
Alice berpikir sebentar. "Aku tidak melihatnya menyerang Dia akan mencoba menunggu kita meninggalkannya sendirian."
"Takkan perlu waktu lama baginya untuk menyadari itu takkan terjadi."
"Aku memerintahkanmu untuk membawaku pulang." Aku berusaha terdengar tegas.
Edward menekan jemarinya di pelipis dan memejamkan mata.
"Kumohon," kataku, suaraku jauh lebih pelan. Ia tidak mendongak.
Ketika bicara, suaranya terdengar terluka.
"Kau akan pergi malam ini, tak peduli apakah si pemburu melihat atau tidak. Katakan pada Charlie, kau tak tahan lagi berada di Forks. Ceritakan apa saja agar dia percaya. Kemasi apa pun yang bisa kauambil, kemudian masuk ke trukmu. Aku tak peduli apa yang dikatakannya padamu. Kau punya waktu lima belas menit. Kaudengar aku? Lima belas menit setelah kau keluar dari pintu." Jeep menderu menyala, dan ia memutarnya, bannya berdecit-
decit. Jarum spidometer mulai bergerak sesuai kecepatan.
“Emmett?" aku bertanya, menatap lurus tanganku.
“Oh, maaf." Ia melepaskannya.
Beberapa menit berlangsung dalam keheningan, kecuali bunyi deru mesin. Lalu Edward berbicara lagi.
"Inilah yang akan kita lakukan. Sesampainya di rumah Bella, kalau si pemburu tidak ada di sana, aku akan mengantarnya sampai ke pintu. Kemudian dia punya waktu lima belas menit." Ia menatapku geram dan kaca spion.
"Ernmert kau berjaga di luar rumah. Alice, kauambil truk Bella. Aku akan berada di dalam selama dia di sana. Setelah dia keluar, kalian boleh bawa Jeep-nya pulang dan beritahu Carlisle."
"Tidak akan," Emmett menyela.
"Aku ikut kau."
"Pikirkan lagi, Emmett. Aku tak tahu berapa lama aku akan pergi."
"Sampai kami tahu sejauh mana ini bakal berlangsung, aku ikut kau."
Edward mendesah. "Kalau si pemburu ada di sana," ia melanjutkan perkataannya dengan muram,
"kita tidak akan berhenti."
"Kita akan sampai di sana sebelum dia," kata Alice yakin.
Edward sepertinya setuju. Apa pun masalahnya dengan Alice, sekarang ia tak meragukannya lagi. "Apa yang akan kita lakukan dengan Jeep-nya?" Alice bertanya.
Suaranya terdengar pahit. "Kau akan membawanya pulang."
"Tidak, aku tidak mau," kata Alice tenang.
Rangkaian makian yang tak terdengar itu mulai lagi.
"Kita semua takkan muat di trukku," aku berbisik.
Sepertinya Edward tidak mendengarku.
"Kurasa kau harus membiarkanku pergi sendiri," aku berkata dengan suara yang bahkan lebih pelan.
Ia mendengarnya.
"Bella, kumohon lakukan saja dengan caraku, sekali ini saja,” katanya, menggertakkan giginya.
"Dengar, Charlie bukan orang bodoh," protesku.
"Kalau besok kau tidak tampak di kota, dia bakal curiga."
“Truk tak ada hubungannya. Kami akan memastikan dia aman. dan itulah yang terpenting."
Novel Twilight – Pandangan Pertama Bab 97 Telah Selesai
Bagaimana Novel Twilight - Pandangan Pertama Bab 97 nya? Seru bukan? Jangan lupa untuk membaca kelanjutan kisahnya di bab-bab selanjutnya ya Novel Lovers.
Silahkan klik navigasi Babnya di bawah ini untuk pindah ke Bab berikutnya.
Dapatkan update Novel Terbaru pilihan dari kita dan sudah aku susun daftar lengkap novelnya ya free buat kalian yang suka baca. Mari bergabung di Grup Telegram "Novel Update", caranya klik link https://t.me/novelkupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Baca Juga Novel Lainnya Dibawah yang Pastinya Seru Juga :
- Novel Lelaki Yang Tak Terlihat Kaya
- Novel Romantis Pengantin Pengganti
- Novel Elena : Si Gadis Tangguh
- Novel Charlie Wade Si Kharismatik
- Novel Romantis My Lovely Boss
- Novel Perintah Kaisar Naga
- Novel My Imperfect CEO
- NOVEL KISAH ISTRI BAYARAN
- Novel Perceraian Ke-99

0 komentar: