Minggu, 15 Januari 2023

Baca Gratis Novel Romansa Ingin Kukatakan Sesuatu Padamu BAB 224

Welcome back novel lovers! Admin kali ini kembali dengan membawa Novel yang sangat seru yaitu Novel Romansa Ingin Ku Katakan Sesuatu Padamu. Kisah romansa ini bermula menceritakan seorang suami bernama Sean yang memergoki istrinya sedang bersama pria lain di hotel, dan selanjutnya yang terjadi adalah….

Penasaran bagaimana kisah Sean selanjutnya yang sangat menguras perasaan? Langsung saja baca Novel Romansa Ingin Ku Katakan Sesuatu Padamu dibawah ini!




Novel Romansa Ingin Ku Katakan Sesuatu Padamu BAB 224 - Giana Hamil Anak Kembar!



Yoga pun terjatuh ke lantai hanya dalam sekali pukulan.             

Amarah Sean benar-benar sudah memuncak.     

"Yoga, dasar kamu bajingan! Istrimu sedang hamil, tapi kamu masih bermain-main dengan seorang gadis dan bahkan menggunakan namaku! Memangnya kamu pantas disebut Sean Yuwono?!"     

Ketika Jasmine mendengar apa yang Sean katakan, dia tidak merasa kasihan pada Yoga sama sekali.     

Awalnya Jasmine mengira Yoga pria tampan yang tinggi dan kaya raya serta memiliki latar belakang yang sama menyedihkannya dengan dirinya. Jasmine pun memiliki kesan yang sangat baik padanya. Tetapi, sekarang dia memang merasa Yoga adalah seorang bajingan.     

Jasmine berkata, "Aku paling benci pria yang berselingkuh karena istrinya sedang hamil! Sean, pukulanmu bagus! Orang seperti ini memang pantas dipukul! Hanya hamil beberapa bulan saja sudah tidak bisa menahan diri?"     

Yoga yang terjatuh di lantai langsung menutupi wajahnya yang dipukul dan merasa sudah diperlakukan dengan tidak adil.     

Yoga berseru, "Sean, dasar penindas! Terserah aku mau main-main dengan siapa dan bagaimana! Memang apa urusannya denganmu? Atas dasar apa kamu membela Giana? Memang dia siapamu?! Selain itu, istriku memang hamil, tapi dia hamil anak siapa? Hah?!"     

"Dia hamil anakmu! Jadi, atas dasar apa aku harus menjaga anak kalian siang dan malam?! Kamu saja tidak melakukan apapun! Kamu hanya memberi uang bulanan sebesar 20 juta! Itu bahkan tidak cukup untuk membayar pengasuh yang aku panggilkan untuk Giana!" maki Yoga.     

Begitu mendengar perkataan Yoga ini, Jasmine terlihat kebingungan. Dia menatap Sean sambil menunjuk mereka berdua, lalu bertanya, "Istrinya hamil anakmu?"     

Jasmine benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Sekarang dia memiliki banyak pertanyaan dalam benaknya.     

Sean tidak menyangkal dan mengangguk. "Ya."     

Jasmine yang terkejut sontak tercengang, kemudian bertanya lagi, "Kamu sudah menghamili istri orang, tapi kamu masih menghajarnya seolah-olah dirimu yang paling benar? Luar biasa! Apa kakakku mengetahui masalah ini?"     

Sean buru-buru menjelaskan, "Tidak, ini tidak seperti yang kamu bayangkan…"     

"Yang aku tanyakan adalah apakah kakakku mengetahui masalah ini atau tidak!" bentak Jasmine.     

Jasmine merasa kasihan pada kakaknya. Dia mengira kakaknya sudah ditipu oleh pacar kecilnya ini. Ketika Jasmine dan Sean bertemu untuk pertama kalinya, dia tidak bisa mengetahui karakter Sean dengan jelas. Dia mengira mungkin Sean hanyalah seorang pria tampan bermulut manis saja.     

Sean mengangguk. "Dia tahu."     

Jasmine bahkan semakin terkejut. "Tahu? Kakakku tahu, tapi dia masih mau bersama denganmu? Ya Tuhan. Apa-apaan ini? Aku benar-benar tidak mengerti dunia kalian para orang dewasa."     

Pada saat ini, Yoga yang sepertinya mendengar sesuatu pun berdiri dan bertanya sambil menatap Jasmine, "Kakakmu bersama dengannya? Kakakmu bukan Chintia Yandra, kan?"     

Sean mencibir, "Sudah tahu kenapa tadi aku memukulmu? Kamu bermain-main dengan adik pacarku, jadi tentu saja ada urusannya denganku!"     

Lagi-lagi Jasmine kebingungan dan ganti bertanya pada Yoga, "Kamu kenal kakakku?"     

Sekarang Yoga yang panik. Semua ini gara-gara kawan-kawannya yang tidak menyelidiki latar belakang Jasmine dengan jelas. Dia mengira Jasmine hanyalah seorang yatim piatu yang tidak memiliki latar belakang apapun. Tak disangka, Jasmine ternyata memiliki seorang kakak perempuan. Ditambah lagi, kakak perempuannya adalah Chintia Yandra yang sangat ada hubungannya dengan Yoga.     

Di lubuk hati Yoga, Chintia adalah calon istri Julius. Dia wanita yang dapat mengendalikan keluarga dengan kekayaan ratusan triliun, jadi dia sama sekali tidak boleh diusik.     

Yoga pun segera meminta maaf pada Jasmine, "Jasmine, aku benar-benar minta maaf. Aku tidak tahu kamu adik Kak Chintia. Aku memiliki hubungan yang sangat baik dengan kakakmu. Aku juga sudah seperti keluarga dengan Om Julius. Apa yang terjadi hari ini, bisakah kamu anggap tidak pernah terjadi?"     

Jasmine merasa jijik ketika teringat bahwa dia baru saja mencium Yoga.     

Plak!         

"Keluar!"     

Jasmine menampar wajah Yoga dan mengusir Yoga. Dia tidak perlu menanyakan tentang kematian kedua orang tua Yoga karena itu pasti juga bohong.     

Yoga sama sekali tidak menikmati kesenangan apapun dalam kepergiannya kali ini. Dia malah dipukul dan ditampar oleh Sean dan Jasmine.     

Yoga segera mengambil pakaiannya dan pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian, kemudian keluar. Namun, sebelum pergi, dia memandang Sean.     


"Aku harap kamu tidak memberitahu Giana tentang kejadian hari ini. Dia hamil anakmu sekarang. Kamu juga tidak mau dia mengetahui hal ini karena akan mempengaruhi perasaan dan kondisinya, kan?" tanya Yoga.     

Sean terkekeh dan berkata, 'Dari dulu Giana sudah kecewa padamu. Meskipun dia tahu, itu juga tidak akan mempengaruhi apapun."     

"Kamu…"     

Yoga benar-benar sangat frustasi. Dia tidak ingin Giana tahu tentang hal ini. Jika tidak, Giana pasti akan mengajaknya bertengkar lagi saat pulang nanti.     

Setelah Giana menikahi Yoga, dia sangat menghargai Yoga. Mereka berdua juga selalu dalam hubungan yang sangat baik. Yoga tidak mau membuatnya kacau.     

"Jika kamu tidak memberitahu Giana, aku bisa memberitahukan sebuah rahasia padamu," Yoga menawarkan.     

"Rahasia apa?" tanya Sean.     

"Sehubungan dengan anakmu," jawab Yoga, "Selama ini, Giana tidak pernah memberitahu bahwa dia hamil anak kembar."     

"Kembar?"     

Sean sangat gembira saat mendengarnya. Kemungkinan bagi seseorang untuk hamil anak kembar sangat rendah. Sementara, Sean selalu merasa anak kembar merupakan hadiah dari Tuhan, jadi dia sangat ingin memiliki anak kembar.     

Yoga mengangguk. "Kamu beruntung langsung mendapatkan dua anak sekaligus. Aku akan memanggil pengasuh terbaik untuk merawatnya sebagai kompensasi untuk hari ini!"     

Setelah mengatakannya, Yoga pun pergi.     

Sean sangat senang. Ternyata Giana tidak memberitahunya bahwa dia hamil anak kembar. Mungkin itu karena Sean sering menolak untuk bertemu dengannya.     

Dalam tiga atau empat bulan lagi, Giana akan melahirkan. Pada saat itu, Sean akan menjadi seorang ayah.     

Setelah kegirangan selama beberapa saat, Sean menoleh dan menatap Jasmine, lalu menasehatinya dengan nada seperti orang tua, "Jasmine, kamu baru saja mengenalnya. Bagaimana bisa kamu datang ke hotel bersamanya? Itu tidak baik! Tahu, tidak?"     

Begitu mendengar perkataan Sean, Jasmine sangat marah.     

"Apa maksudmu? Apakah kamu sedang mengatakan bahwa aku murahan? Kamu merasa aku sangat murahan karena tidur dengan seseorang yang tidak baru dikenal selama sehari? Ya! Aku memang wanita yang tidak tahu malu!" sergah Jasmine, "Keluar kamu! Kamu pikir siapa kamu? Atas dasar apa kamu menasehatiku!"     

Jasmine marah, bahkan menangis dan mendorong Sean keluar dengan sekuat tenaga. Jika bukan karena melihat air mata Jasmine, Sean tidak akan mengambil inisiatif untuk mundur. Dengan tubuh kurusnya, Jasmine tidak akan pernah bisa mendorong Sean.     

Brak! Brak! Brak!     

Sean yang didorong keluar pun terus menggedor pintu.     

"Jasmine, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya peduli padamu. Aku khawatir kamu ditipu," Sean berusaha menjelaskan, "Aku datang jauh-jauh dari Banten karena mengkhawatirkan keselamatanmu. Jangan abaikan aku di luar begitu saja, oke? Ayolah, Jasmine. Buka pintunya dan biarkan aku masuk."        

Sean juga merasa kata-katanya tadi salah.     

Sebenarnya Sean tahu bahwa Jasmine bukan gadis murahan. Buktinya, keempat tuan muda kaya yang lain sudah gagal dan ditolak oleh Jasmine. Jangankan wanita murahan. Jika bertemu dengan empat tuan muda kaya raya itu, wanita yang sangat berprinsip pun kemungkinan besar pasti akan jatuh ke dalam perangkap.     

"Pergi kamu! Jangan mengaturku! Terserah aku mau melakukan apa dan dengan siapa! Itu urusanku! Bahkan kakakku juga tidak bisa mengaturku!"     

Jasmine berteriak dengan keras dari dalam kamar. Namun, pada saat ini, tiba-tiba dia mendengar suara tembakan dari luar kamar.     

Dor!    
Salam Kenal, Aku Jasmine Yandra!

Di pesawat, Sean terus melihat jam tangan dan berdoa dalam hati, Semoga Yoga belum menyerang Jasmine. Jasmine pasti tidak akan menerimanya!         


Ketika tiba di New York, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore. Sean mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon Jasmine.     

———     

Ding, dong… Ding, dong....     

Di kamar hotel bintang lima yang mewah di Ritz Carlton, Manhattan, Jasmine dan Yoga sedang bermesraan ketika tiba-tiba ponsel Jasmine berdering.     

Benar. Jasmine yang masih muda dan tidak tahu apa-apa itu sekarang sudah ditipu Yoga hingga berada di hotel.     


Menaiki pesawat yang sama dari seluruh penerbangan yang ada dan kebetulan bertemu di mal, lalu menyukai set cangkir teh yang sama. Lebih tidak beruntungnya lagi, keduanya sama-sama sudah tidak memiliki orang tua. Ditambah lagi, Yoga tinggi, tampan dan kaya.     

Jasmine pun tidak punya alasan untuk tidak menyukai pria yang sepertinya sudah diatur oleh Tuhan untuknya.     

Di zaman sekarang ini, sudah tidak aneh bagi orang yang baru saling mengenal di hari pertama untuk tinggal bersama. Selain itu, Jasmine hanya bisa berada di sini selama satu hari.     

Jasmine berhenti berciuman dengan Yoga, lalu mengambil ponselnya dan melihat nomor yang tidak dikenalnya.     

Yoga berkata, 'Nomor tidak dikenal. Abaikan saja."     

Yoga sangat kesal karena telepon ini sudah mengganggu kesenangannya. Dia pun melumat bibir Jasmine lagi.     

Jasmine tidak menjawab telepon itu. Namun, lagi-lagi panggilan telepon ini datang. Jasmine mendorong Yoga lagi.     

"Mungkin temanku mengganti nomornya. Lebih baik aku angkat saja. Bagaimana kalau… kamu mandi dulu?"     

Yoga tersenyum dan berkata, "Oke, sayang. Tunggu aku."     

Yoga pergi ke kamar mandi, lalu diam-diam segera mengirim pesan di grup WhatsApp mereka berlima.     

[Yoga]: Kawan-kawan, pramugari ini akan segera ditaklukan! Sekarang aku sudah membawanya ke hotel. Setelah aku mandi, aku akan langsung membereskannya!     

[Kate]: Kak Yoga benar-benar luar biasa! Jangan lupa merekam video dan membagikannya dengan kawan-kawanmu ini!     

[Yoga]: Tidak masalah!     

[Max]: Haha! Akhirnya aku bisa melihat bagaimana wanita jalang ini terangsang! Cih! Wanita ini menyukai laki-laki tinggi rupanya! Dia pantas dipermainkan oleh laki-laki tinggi! Yoga, kamu harus membalas dendamku padanya!     

[Yoga]: Serahkan saja padaku!     

….. 
Dari mereka berlima, empat dari mereka tidak mengejar Jasmine, jadi mereka sangat tidak mau. Mereka tidak berani menimbulkan masalah dan menggunakan cara lain untuk mendapatkannya. Jadi, mereka datang dengan ide seperti itu. Biarkan saudara lelaki mereka yang baik mengejar, bermain dengannya, dan menyelesaikannya sendiri.     

Yoga menyalakan pancuran, mendengarkan musik, dan mandi dengan gembira.     

Pada saat ini, Jasmine sudah menjawab nomor yang tidak dikenalnya.     

"Halo? Siapa ini?"            

Suara lembut Jasmine masih sangat asing bagi Sean.     

"Jasmine? Aku kakak iparmu," jawab Sean dengan cemas.     

Jasmine tertawa dan berkata, "Oh, si anak anjing menggemaskan rupanya!"     

Sean tidak bisa berkata-kata. Sekarang dia sedang tidak punya waktu untuk berdebat dengan Jasmine, jadi dia langsung bertanya, "Di mana kamu sekarang?"     

Jasmine menjawab, "Aku di Amerika."     

"Aku tahu kamu sedang berada di Amerika, tapi di mananya?"     

"New York."     

"Di mananya New York?"     

"Kenapa kamu bertanya sampai sedetail itu?"     

"Aku di New York sekarang. Kamu di mana? Aku akan ke sana."     

Mendengar Sean juga berada di New York, Jasmine merasa terkejut.     


"Kamu di New York? Apa kakakku juga di New York? Kenapa tidak memberitahuku jika kalian datang ke New York?!"     

Sean menjawab, "Tidak, kakakmu tidak ada di sini. Aku datang sendiri. Cepat beritahu lokasimu padaku. Selain itu, apa ada orang lain di sampingmu?"     

Jasmine melirik ke kamar mandi dan berkata, "Ada. Pacarku ada di sini. Maaf, Sean. Aku juga sangat ingin bertemu denganmu, tapi sepertinya aku tidak punya waktu untuk bertemu denganmu kali ini."     

Sean tahu bahwa Jasmine belum punya pacar sama sekali. Pacar yang dibicarakannya kemungkinan besar adalah Yoga yang baru saja ditemuinya.     

"Apakah pacarmu Yoga Liono yang tingginya 185 cm dan sangat tampan?"     

Jasmine berkata, "Dia tinggi dan tampan, tapi namanya bukan Yoga. Namanya sama denganmu, Sean Yuwono!"     

"Sialan! Yoga si binatang ini berani menggunakan namaku untuk menipumu!"     

Sean tidak bisa menahan dirinya untuk mengumpat. Dia sudah menebak Yoga kemungkinan akan menggunakan nama palsu, tetapi dia tidak pernah menyangka si binatang in akan menggunakan nama Sean.     

Sebenarnya Yoga bahkan tidak tahu bahwa dengan menggunakan nama Sean, dia bisa semakin cepat mendapatkan hati Jasmine. Itu karena Jasmine sendiri juga menyukai Sean, calon iparnya.     

Ketika Jasmine mendengar pria yang bertemu dengannya juga bernama Sean, dia merasa senang dan juga merasa ini begitu kebetulan. Dia bahkan pernah membayangkan jika benar-benar bersama pria ini nantinya, suami kakak beradik sama-sama bernama Sean Yuwono. Itu pasti akan sangat seru.     

"Menipuku?"     

Tiba-tiba Jasmine teringat ketika baru saja masuk ke hotel. Yoga sengaja mencoba untuk menyembunyikan kartu identitasnya.     

"Cepat katakan di mana kamu sekarang! Kamu sudah ditipu!"     

"Aku di Ritz Carlton."             

"!!!"     

Ketika Sean mendengar Jasmine ada di hotel, perasaannya langsung berantakan. Ternyata Sean tetap saja selangkah lebih lambat. Apa adik ipar kecilnya yang begitu manis dan cantik sudah dinodai begitu saja oleh Yoga?     

"Ka… Kalian sudah…"     

"Be… belum. Kami baru masuk dan belum melakukan apa-apa."     

Sean menghela napas lega. "Tunggu aku! Aku akan segera ke sana!"     

Sean yang sedang berada di jalanan langsung menghentikan Cadillac XT6 berwarna hitam. Ini adalah mobil khusus penjahat besar di drama Amerika. Jika tidak ada sesuatu, lebih baik jangan mengganggu orang yang ada di dalam mobil itu.     

Benar saja. Seorang pria bertato dan bertubuh kekar yang duduk di kursi pengemudi pun menurunkan jendela, lalu berteriak pada Sean, "Berengsek! Cari mati, ya?"     

Sean membuka pintu mobil dan mengusir si pria bertato dari dalam dengan satu tangan, kemudian melajukan mobil pria itu secepat kilat menuju Hotel Ritz Carlton.     

Tok! Tok!     

Sean mengetuk pintu dan Jasmine segera membukakan pintu.     

"Ya Tuhan. Kamu benar-benar di New York…"     

Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, tetapi mereka pernah melihat satu sama lain melalui panggilan video sebelumnya.     

Sean mendapati Jasmine masih mengenakan seragam pramugari di dalam kamar. Dia terlihat sangat cantik dan agak mirip dengan Chintia, tetapi sedikit lebih manis dari Chintia. Bagaimanapun juga, dia beberapa tahun lebih muda.     

"Salam kenal. Aku Jasmine Yandra."     

Jasmine tersenyum dan menjabat tangan Sean. Sean memandang Jasmine yang terlihat polos. Sudah tertipu, tetapi masih tertarik untuk menyapanya.     

Sean juga menjabat tangan Jasmine dan bertanya, "Di mana Yoga? Dia tidak kabur, kan?"     

Pada saat ini, Yoga baru saja keluar dari kamar mandi.     

"Siapa yang datang?" tanya Yoga yang mengenakan jubah mandi.     

Saat melihat Sean, Yoga terkejut bukan main. "Se… Sean? Kenapa kamu bisa ada di sini?"     

Kemarahan Sean benar-benar memuncak. Binatang ini jelas-jelas sudah punya keluarga, tapi bisa-bisa nya dia masih bermain-main di luar. Terserah saja jika dia ingin bermain-main di luar, tapi dia bahkan mau meniduri adik iparku?!     

Sean mengepalkan tinjunya dan berjalan mendekat, lalu meninju Yoga kuat-kuat.


***

Novel Ingin Ku Katakan Sesuatu Padamu bab 224 kali ini telah selesai!

Buat kalian yang penasaran dengan novel-novel yang ada di website ini, terus ikuti update'an mimin yah dengan meng-bookmark dan save linknya di HP kalian! Happy Reading Novel Lovers! <3

Silakan klik navigasi yang ada dibawah ini untuk membaca kelanjutan cerita Novel Romansa Ingin Ku Katakan Sesuatu Padamu!

Dapatkan update Novel Terbaru pilihan dari kita dan sudah aku susun daftar lengkap novelnya ya free buat kalian yang suka baca. Mari bergabung di Grup Telegram "Novel Update", caranya klik link https://t.me/novelkupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga Novel Lainnya Dibawah yang Pastinya Seru Juga :

Bab Selanjutnya
Bab Sebelumnya

0 komentar: