Kamis, 10 November 2022

Novel Twilight : NEW MOON Bab 137

Novel Twilight merupakan novel seri pertama dari novel karangan Stephenie Meyer. Stephen juga mengeluarkan seri lanjutan dari Novel Twilight ini yaitu seri Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn .

Dalam novel karya pertama dari Stephenie Meyer ini kalian akan menemukan adegan-adegan yang menguras emosi seperti adegan romantis, permusuhan, perang dan konspirasi. Ceritanya juga diangkat menjadi film layar lebar yang selalu ditunggu-tunggu setiap serinya oleh para penggemar.

Sekarang, kalian  membaca Novel Twilight Bab 137 ini secara gratis dalam website Great Novel. Semoga bisa memberi para pembaca sekalian hiburan 😊




Baca Selengkapnya Novel Twilight – New Moon Bab 137

Mata Jacob menyala-nyala oleh kebencian saat ia me berengut marah pada Edward.

"Aduh, Jake!" erangku.

"Aku memang sudah dihukum! Memangnya kaukira kenapa aku tidak ke La Push dan menendang bokongmu karena kau tidak mau menerima teleponku?" Mata Jacob berkelebat ke arahku, untuk pertama kalinya tampak bingung.

"Jadi karena itu?" tanyanya, kemudian ia mengunci mulut rapat-rapat, seperti menyesal telah kelepasan bicara.

"Dia kira akulah yang tidak mengizinkan, bukan Charlie," Edward menjelaskan lagi.

"Hentikan," bentak Jacob.

Edward tidak menanggapi. Jacob bergetar hebat, kemudian ia menggertakkan giginya sekeras kepalan tangannya.

"Ternyata Bella tidak melebih-lebihkan waktu dia bercerita tentang... kemampuanmu," katanya dari sela-sela giginya.

"Jadi kau pasti sudah tahu kenapa aku datang ke sini"

"Benar," jawab Edward lirih.

"Tapi, sebelum kau mulai, aku perlu mengatakan sesuatu." Jacob menunggu, membuka dan menutup telapak tangannya sementara berusaha mengendalikan getaran tubuhnya yang merayapi kedua lengan.


"Terima kasih," ucap Edward, dan suaranya bergetar karena ketulusan hatinya.

"Aku tidak akan pernah bisa mengungkapkan betapa besarnya rasa terima kasihku padamu. Aku berutang budi padamu sepanjang sisa... eksistensiku”. Jacob menatapnya dengan pandangan kosong getaran tubuhnya langsung berhenti. Ia melirik cepat ke arahku, rapi raut wajahku sama bingungnya.

"Karena kau telah menjaga Bella," Edward mengklarifikasi, suaranya parau dan bersungguhTiraikasih sungguh.

"Saat aku... tidak ada untuk menjaganya."

"Edward" aku membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi Edward mengangkat sebelah tangan, matanya tertuju kepada Jacob. Ekspresi mengerti menyapu wajah Jacob sesaat sebelum topeng keras itu kembali.

"Aku tidak melakukannya untukmu.”

“Aku tahu. Tapi itu tidak menghapus perasaan terima kasih yang kurasakan. Kurasa kau perlu tahu. Seandainya ada yang bisa kulakukan untukmu, selama itu masih dalam kekuasaanku..." Jacob mengangkat sebelah alisnya yang hitam. Edward menggeleng.

"Aku tidak punya kuasa dalam hal itu.”

"Kuasa siapa, kalau begitu?" geram Jacob.

Edward menunduk menatapku.

"Kuasanya. Aku cepat belajar, Jacob Black, jadi aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama dua kali. Aku akan tetap di sini sampai dia menyuruhku pergi." Sejenak aku terhanyut dalam tatapan mata emasnya.

Tidak sulit memahami bagian percakapan yang tak bisa kudengar itu. Satusatunya yang diinginkan Jacob dari Edward adalah pergi dari sini.

“Tidak akan," bisikku, mataku masih terpaku pada mata Edward.

Jacob membuat suara seperti mau muntah.


Dengan enggan kualihkan tatapanku dari mata Edward, memandang Jacob dengan kening berkerut.

"Ada hal lain yang kubutuhkan, Jacob? Kau ingin aku kena masalah – misimu sudah tercapai. Bisa jadi Charlie akan mengirimku ke sekolah militer. Tapi itu tidak akan bisa membuatku menjauhi Edward. Tidak ada yang bisa melakukan hal itu. Jadi, apa lagi yang kauinginkan?" Jacob tak mengalihkan tatapannya dari Edward.

"Aku hanya perlu mengingatkan teman-temanmu yang suka mengisap darah itu tentang beberapa poin penting dalam kesepakatan yang telah mereka sepakati. Hanya karena perjanjian itulah aku tidak mengoyak-ngoyak leher mereka saat ini juga."

"Kami belum lupa," sergah Edward, dan pada saat yang bersamaan aku menuntut,

"Poin-poin penting apa?" Jacob masih memandang Edward garang, tapi ia menjawab pertanyaanku.

"Kesepakatan itu sangat spesifik. Kalau salah seorang di antara mereka menggigit manusia, gencatan senjata berakhir. Menggigit, bukan membunuh," ia menekankan.

Akhirnya, ia menatapku. Sorot matanya dingin. Detik ini juga aku menangkap maksudnya, kemudian wajahku berubah sedingin wajahnya.

"Itu sama sekali bukan urusanmu."

"Enak saja—" hanya itu yang sanggup dilontarkan Jacob.

Aku tidak mengira jawabanku yang terburuburu akan mendatangkan respons sekeras itu.

Meski datang untuk menyampaikan peringatan itu, Jacob pasti tidak tahu. Ia pasti mengira peringatan itu hanya sebagai tindakan pencegahan. Ia tidak sadar – atau tidak mau percaya – bahwa aku telah menentukan pilihan.


Bahwa aku benar-benar berniat menjadi anggota keluarga Cullen. Jawabanku membuat Jacob nyaris kejangkejang. Ia menempelkan tinjunya kuat-kuat ke pelipis, memejamkan mata rapat-rapat dan membungkuk seperti berusaha mengendalikan entakan-entakan tubuhnya. Wajahnya berubah hijau ke-kuningan di balik kulitnya yang cokelat kemerahan.

“Jake? Kau baik-baik saja?" tanyaku cemas.

Aku maju setengah langkah menghampirinya, tapi Edward menyambar tubuhku dan menarikku dengan kasar ke belakangnya.

"Hati-hati! Dia tidak bisa menguasai diri,” ia mengingatkanku. Tapi entah bagaimana Jacob sudah bisa menguasai diri; hanya kedua lengannya yang gemetar sekarang. Ia merengut menatap Edward dengan kebencian menyala-nyala.

"Ugh, Aku takkan mungkin menyakitinya." Perubahan tekanan dalam kalimat Jacob barusan tidak luput dari perhatian Edward maupun aku, begitu juga dengan tuduhan yang tersirat di dalamnya.

Desisan pelan terlontar dari bibir Edward. Refleks Jacob mengepalkan tinjunya.

"BELLA!" raungan Charlie membahana dari arah rumah.

"MASUK KE RUMAH SEKARANG JUGA!"

Kami langsung membeku, mendengarkan kesunyian yang mengikutinya.

Novel Twilight – New Moon Bab 137 Telah Selesai

Bagaimana Novel Twilight - New Moon Bab 137 nya? Seru bukan? Jangan lupa untuk membaca kelanjutan kisahnya di bab-bab selanjutnya ya Novel Lovers.

Silahkan klik navigasi Babnya di bawah ini untuk pindah ke Bab berikutnya.

Dapatkan update Novel Terbaru pilihan dari kita dan sudah aku susun daftar lengkap novelnya ya free buat kalian yang suka baca. Mari bergabung di Grup Telegram "Novel Update", caranya klik link https://t.me/novelkupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca Juga Novel Lainnya Dibawah yang Pastinya Seru Juga :

Bab Selanjutnya
Bab Sebelumnya

0 komentar: